Melalui pesan WhatsApp, Pemimpin Redaksi Konde.co, Luviana, mengabarkan kronologis tidak dapat diaksesnya website Konde.co.
” Konde.co, sudah tidak bisa diakses publik sekitar pukul 16.00 , tanggal 24 Oktober 2022.” tulis Luviana.
Luviana dalam pesannya menyampaikan, pada hari ini, tanggal 24 Oktober 2022, Konde menuliskan laporan berita tentang perkosaan yang terjadi di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dilakukan oleh 4 orang pegawai di kementerian tersebut
“Seorang perempuan yang bekerja di Kementerian Koperasi dan UKM diperkosa, kemudian dipaksa menikah dengan salah satu pelaku. Pernikahan yang hanya berlangsung sesaat ini ternyata dilakukan untuk membebaskan para pelaku dari penjara.” kata Luvi.
Berita ini kemudian ramai di Twitter dan media sosial lainnya.
“Pada pukul 16.31 WIB tiba-tiba situs Konde.co tidak bisa diakses sampai dengan pernyataan ini dibuat” lanjut Luvi.
Tim IT Konde.co kemudian menelusuri bahwa website Konde.co mengalami serangan DDOS. Ini ditandai dari aktivitas pengunaan bandwith yang mencurigakan (lalu lintas sangat padat secara drastis) dan load CPU menjadi sangat tinggi padahal tidak ada proses yang dieksekusi yang mengakibatkan kinerja menjadi menurun sampai dengan website tidak bisa diakses.
” Ini merupakan serangan kedua kalinya yang terjadi pada Konde.co terkait dengan berita kekerasan seksual yang kami publikasikan. Kasus pertama menimpa Konde.co pada Mei tahun 2020.” jelas Luvi.
Twitter Konde saat itu juga terkena hack ketika Konde.co melakukan diskusi kekerasan seksual. Setelah itu Konde tidak bisa diakses.
Luviana menegaskan, kekerasan seksual merupakan tragedi yang menyerang pada para perempuan di Indonesia dan media yang menulis tentang ini justru mendapatkan persoalan.
” Kami menyerukan pada media di Indonesia untuk tidak surut dalam memberitakan kekerasan seksual dan menolak segala bentuk kekerasan termasuk kekerasan digital yang menyerang media” tegas Luvi.
Konde.co berdiri pada tanggal 8 Maret 2016 dengan cita-cita mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan minoritas sebagai bagian dari kesadaran dan daya kritis.
Ikuti Idenera di Google News.
Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com
Tinggalkan Balasan