Keadilan sosial adalah salah satu tujuan utama bangsa Indonesia. Hal ini sudah dicetuskan oleh nenek moyang kita yang dulu pernah dijajah bangsa lain. Tentunya keadilan sangat dirindukan pada waktu itu, sehingga mereka bejuang mati-matian untuk menyatakan kemerdekaan.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa kita bangsa Indonesia sudah dinyatakan merdeka. Ideologi bangsa Indonesia dicetuskan pada Pancasila. Konsep pancasila diharapkan menjadi landasan pola pikir bangsa Indonesia dalam bertindak. Sehingga dapat menyatuhkan semua perbedaan-perbedaan yang ada pada diri kita sebagai suatu bangsa.
Baca juga : Saras Dumasari : Diam itu jauh lebih berbahaya, karena ia tak memihak*
Pancasila sebagai konsep ideologi negara menawarkan lima sila. Salah satu silanya adalah keadilan sosial. Hal ini harus dipahami oleh semua elemen bangsa karena menyangkut kesejahteraan rakyatnya. Keadilan sosial dapat menembus seluruh batas-batas agama, ras, ataupun struktur ekonomi.
Dalam penerapannya keadilan sosial masih sangat jauh dari apa yang diharapkan. Masih banyak masyarakat yang belum merasakan manisnya kemerdekaan yang katanya membawa keadilan sosial. Keadilan sosial itu sendiri tidak menawarkan persamaan, tapi selalu menjunjung tinggi semua perbedaan. Sehingga dalam penerapannya diharuskan memperhatikan masyarakat yang jauh dari kesejahteraan hidup.
Baca juga : Ke-Tuhanan dalam Sosialisme (Religius) Indonesia
Dalam beberapa kenyataan yang terjadi di Indonesia, terdapat banyak masyarakat tidak tersentuh oleh keadilan sosial itu sendiri. Buktinya banyak masyarakat yang agamanya tidak diakui, tidak tersentuh perkembangan infrastruktur, atau pendidikannya tidak diwadahi oleh pemerintah kita. Seharusnya keadilan sosial itu tidak memandang perbedaan dalam penerapannya.
*Kornelius E. Jawaku. Peserta Sekolah Ansos 2017. Mahasiswa FKIP Universitas Dr. Soetomo. Anggota MENWA Unitomo dan Unit Kegiatan Mahasiswa Katolik (UKMK) St. Paulus Unitomo Surabaya.
** Tulisan ini merupakan salah satu proses di Sekolah Ansos, dimana peserta diminta memberikan refleksinya dengan judul; ” Saya dan….(isu yang dipilih)”. Atas persetujuan partisipan akan diterbitkan secara berkala di www.idenera.com.
Ikuti Idenera di Google News.
Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com
Tinggalkan Balasan