Aku bingung mau pakai warna apa. Aku udah pakai warna netral tetap aja kelihatan aneh. Demi mencuri perhatianmu.
Aku harus apa lagi?
Kapan aku dilirik olehmu? Aku udah pakai warna yang disukai wanita dan mungkin waria pun bakal suka sama aku. Semprot parfum sana sini. Sampai mandi bunga, apa perlu segitunya?
Model rambut terkece dan potong rambut di barbershop paling mahal se-Jakarta ini juga udah. Tapi sama saja. Terus apalagi?
Aku membaca buku-buku yang membantuku untuk meluluhkan hati wanita. Itu pun juga ternyata tidak membuahkan hasil apalagi membuahkan durian? Bisa dimakan bareng temen-temen kalau membuahkan durian.
1001 cara untuk menaklukkan hati sang pujaan hati, aku juga coba. Buku primbon 1001 tafsir mimpi pun minder dengan kisah cintaku karna gak bisa kasih jawaban.
Satu cara pun tidak ada yang mempan. Kau tetap cuek. Melirikku juga tidak pernah. Ya sudah buang saja ludahmu di depan muka ku, itu sudah membuatku senang. Tidak perlu tersenyum pada diriku.
Aku sampai bingung profesiku sebenarnya apa, badut atau jurnalis? Senin-Minggu, 24/7. Sedihmu jadi sedihku, sedihku ku tanggung sendiri. Apa perlu sekalian aku tanggung biaya premi bulanan asuransi mu?
Tawamu yang kutunggu. Voice note darimu yang selalu kunantikan. Nada bicara yang tak pernah aku temukan pada siapapun.
Pemberian ku kau simpan. Pemberiannya kau pamerkan.
Rasa ngantukku tidak terlalu penting disaat genting kau butuhkanku. Panggilan masuk darimu seperti alarm kebakaran dan kau datang pada seseorang yang bisa menjadi damkar untukmu.
Ea ea ea ….
Walau terdengar lebay, kau selalu tersenyum setiap aku bercanda.
Tapi kenapa lagi-lagi dia yang kau pandang? Lihat aku!
Ah! Gantung saja aku di Monas.
Ikuti Idenera di Google News.
Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com
Tinggalkan Balasan